Selasa, 01 Oktober 2019

Tunda Bayar Polis Ini Penjelasan Detail Asuransi Jiwasraya

Tunda Bayar Polis, Ini Keterangan Detil Asuransi Jiwasraya

, Jakarta - PT Asuransi Jiwasraya (Persero) tunda pembayaran salah satunya produk asuransi yang di pasarkan lewat bank atau bancassurance sejumlah keseluruhan Rp802 miliar. Nilai yang perlu dibayarkan ini datang dari 711 polis yang menyebar di 7 partner bancassurance.

Direktur Kepatuhan Jiwasraya Muhamad Zamkhani mengatakan, keadaan perusahaan sekarang mengalami desakan likuiditas. Tetapi, apa yang mengakibatkan likuiditas perusahaan asuransi punya pemerintah beraset lebih dari Rp45 triliun ini tertekan hingga tidak dapat membayar polis yang jatuh tempo?

Zamkhani menerangkan, perusahaan mengalami desakan likuiditas sebab keadaan pasar sedang turun. Keadaan pasar yang tengah turun jadi masalah buat perusahaan untuk mencairkan asset yang berada di pasar modal.

“Yang jelas saat ini keadaan pasarturun semua, hingga kami punyai masalah untuk mencairkan asset kami di pasar. Butuh waktu lah sekurang-kurangnya, sebab kami tidak bisa jual rugi,” tuturnya seperti dikutip Usaha.com, Jumat 12 Oktober 2018.

Bila merujuk pada neraca keuangan audited, s/d akhir 2017 perseroan masih mencatatkan kenaikan hasil investasi yaitu dari Rp3,18 triliun pada 2016 jadi Rp3,39 triliun pada 2017.

Bila merujuk hasil interviu usaha.com dengan manajemen Jiwasraya pada awal tahun ini, portofolio investasi perseroan sejumlah besar diletakkan pada instrumen reksa dana, saham, serta obligasi.

Direktur Penting Jiwasraya yang dijabat Hendrisman Rahim saat itu mengemukakan, peletakan investasi hampir 43% pada instrumen reksa dana. Bagian reksa danadirencanakan akan sama pada tahun ini. Di lain sisi, perseroanmemburu keharusan untuk penuhi ketetapan batas minimal investasi pada instrumen surat bernilai negara (SBN) sebesar 30%.

Akan tetapi, berlangsung kenaikan jumlahnya beban dari Rp19,33 triliun jadi Rp24,72 triliun. Jumlahnya beban ini terbagi dalam beban klaim serta faedah, beban akuisisi, beban asuransi, serta beban usaha. Pada saat yang juga sama berlangsung penurunan nilai asset dari Rp33,71 triliun di akhir 2016 jadi Rp31,90 triliun di akhir 2017.

Hasilnya, laba perseroan terjerembab cukup dalam. Pada 2016, perseroan tertera mencatatkan laba bersih sejumlah Rp1,70 triliun. Pada 2017, laba bersih melesak jadi Rp360,30 miliar.

Mengenai, produk bancassurance yang dipending pembayarannya oleh Jiwasraya ialah JS Perlindungan Rencana. Asuransi Jiwasraya semestinya membayarkan polis yang jatuh tempo itu pada Rabu, 10 Oktober 2018.

Produk ini di pasarkan lewat 7 partner bancassurance Jiwasraya yaitu Standar Chartered Bank, PT Bank KEB Hana Indonesia, PT Bank Victoria Internasional Tbk., PT Bank ANZ Indonesia, PT Bank QNB Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. serta Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

BISNIS.COM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar